Begini Cara Program SCG Asik Cegah Stunting di Kabupaten Sukabumi

Begini Cara Program SCG Asik Cegah Stunting di Kabupaten Sukabumi

Program SCG Asik kali pertama diperkenalkan pada 2023 sebagai dukungan terhadap upaya strategis Pemerintah Indonesia.-Makansedap.id-AO Seafoods

SUKABUMI, Makansedap.idSCG, melalui anak perusahaannya, PT Semen Jawa dan PT Tambang Semen Sukabumi, kembali mengadakan rangkaian program SCG Aku Suka Ikan (Asik) sebagai bagian dari Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) perusahaan di bawah pilar Kesehatan. 

Program SCG Asik kali pertama diperkenalkan pada 2023 sebagai dukungan terhadap upaya strategis Pemerintah Indonesia dalam mencapai target prevalensi stunting Indonesia melalui pengenalan khasiat daging ikan sebagai menu sehari-hari yang mudah diolah dan terjangkau. 

Tahun ini, program SCG Asik menyasar anak atau balita dengan status gizi kurang. Bekerja sama dengan Dinas Kesehatan, Pemerintah Desa, puskesmas, dan kader posyandu di desa setempat. 

Pembukaan rangkaian kegiatan SCG Asik telah dilaksanakan pada 16 - 23 September 2025 di lima desa di sekitar area operasi SCG di Sukabumi, yakni Desa Kebonmanggu, Sirnaresmi, Tanjungsari, Wangunreja, dan Sukamaju, melibatkan sebanyak 53 masyarakat sasaran.

BACA JUGA:Konektivitas Internasional Perkuat Aksesibilitas Labuan Bajo bagi Wisatawan Global

“Di SCG, kami percaya pembangunan berkelanjutan tidak hanya tercermin dari pertumbuhan ekonomi, tetapi juga dari kualitas hidup masyarakat di sekitar wilayah operasional kami. Melalui program SCG Asik, kami ingin berkontribusi secara nyata dalam upaya pencegahan stunting,” jelas Peramas Wajananawat, Presiden Direktur PT Semen Jawa dan PT Tambang Semen Sukabumi. 

Program ini merupakan bentuk kolaborasi erat antara perusahaan, pemerintah daerah, serta masyarakat, dan menjadi bukti bahwa pendekatan lintas sektor sangat penting untuk menciptakan generasi Indonesia yang lebih sehat dan kuat.

SCG Asik merupakan sebuah program yang dirancang untuk mengatasi masalah stunting melalui pendekatan edukasi bagi para ibu balita, dengan dukungan dan kolaborasi bersama Dinas Kesehatan, Puskesmas dan pemerintah desa setempat. 

Melalui SCG Asik, ibu balita diberikan edukasi mengenai pentingnya konsumsi daging ikan untuk memenuhi kebutuhan gizi anak. Seperti tahun sebelumnya, pelaksanaan SCG Asik disesuaikan dengan program pemerintah yang tengah berjalan. 

BACA JUGA:Mawatu, Pusat Kota Terintegrasi di Labuan Bajo

Pada tahun ini, program tersebut fokus terhadap pemulihan anak atau balita dengan status Gizi Kurang melalui Pemberian Makanan sebanyak 1 kali sehari selama 1 bulan penuh. 

Dalam Program SCG Asik, balita akan mendapatkan makanan dengan menu makanan  gizi seimbang yang disesuaikan dengan kebutuhan gizi yang telah ditentukan oleh puksesmas dan akan didistribusikan oleh kader setempat.

“Setelah mengikuti Program SCG Asik, saya merasa lebih percaya diri memberikan makanan setiap hari kepada anak saya karena, saya jadi tahu pemenuhan gizi yang dibutuhkan dengan diberikannya makanan tambahan selama 1 bulan tersebut. Terima kasih kepada SCG dan semua pihak yang sudah peduli dengan kesehatan anak-anak kami,” ujar Ratih, 41 tahun,  salah satu peserta SCG Asik.

Kepala Puskesmas Jampang Tengah, Sofyan Efendi, S. Kep., Ners, menyampaikan, Program SCG Asik memberikan dampak yang sangat positif bagi upaya kami dalam menurunkan angka stunting di wilayah ini. Selama ini, salah satu tantangan utama adalah kurangnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang, terutama dari sumber protein hewani seperti ikan.