Sertifikasi dan Standar Mutu Jadi Kunci UMKM Kuliner Bersaing Global

Sertifikasi dan Standar Mutu Jadi Kunci UMKM Kuliner Bersaing Global

Menteri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah atau UMKM, Maman Abdurrahman menekankan pentingnya sertifikasi dan standardisasi mutu bagi pengusaha UMKM kuliner di Indonesia. Tujuannya agar mampu bersaing, baik di pasar domestik maupun internasional.-Makansedap.id-BeritaBatangKab

JAKARTA, Makansedap.id - Menteri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah atau UMKM, Maman Abdurrahman menekankan pentingnya sertifikasi dan standardisasi mutu bagi pengusaha UMKM kuliner di Indonesia. Tujuannya agar mampu bersaing, baik di pasar domestik maupun internasional.

Saat memberikan sambutan pada penutupan Chef Expo 2025 di Jakarta, Sabtu, 10 Mei 2025, Maman Abdurrahman menyatakan, UMKM kuliner tidak bisa lagi hanya mengandalkan resep warisan.

"Untuk naik kelas dan berdaya saing, pengusaha kuliner perlu mengadopsi standar mutu yang jelas serta mengantongi sertifikasi keamanan pangan seperti Sertifikat Pemenuhan Komitmen Produksi Pangan Olahan Industri Rumah Tangga atau SPP-IRT, Halal, BPOM, Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik atau CPPOB, dan sertifikasi lainnya," ujar Maman Abdurrahman seperti dilansir Antaranews.com yang dibaca Makansedap.id, di Jakarta, Senin, 12 Mei 2025.

Kementerian UMKM, kata Maman Abdurrahman, secara aktif mendorong berbagai program seperti pelatihan, sosialisasi, pendampingan, fasilitasi sertifikasi, hingga akses pembiayaan.

BACA JUGA:Menggali Cerita Cinta lewat Discover Love Stories di Hotel Borobudur Jakarta

Langkah ini bertujuan untuk mendukung transformasi pengusaha kuliner agar lebih adaptif dan kompetitif.

“Saat ini, kami sudah melakukan MoU salah satunya dengan Polri untuk membina pengusaha UMKM dalam hal sertifikasi," ujar Maman Abdurrahman.

Melihat tren gaya hidup sehat yang semakin meningkat, Maman Abdurrahman juga menyoroti potensi besar pasar produk pangan berkualitas.

Data dari Kementerian Perdagangan menunjukkan nilai ekspor industri makanan dan minuman Indonesia mencapai US$ 3,78 miliar atau 21,36% dari total ekspor non migas.

BACA JUGA:Begini Alasan Ketahanan Pangan Harus Holistik hingga Diversifikasi Konsumsi

Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada triwulan I tahun 2025 juga mencatat pertumbuhan tertinggi pada industri makanan dan minuman di antara sektor pengolahan, yakni sebesar 0,42% year on year.

Selain itu, sektor usaha penyediaan makanan dan minuman di Indonesia telah mencapai 4,85 juta unit dan menyerap sekitar 9,80 juta tenaga kerja.

Maman Abdurrahman meyakini Chef Expo 2025 bukan hanya sekadar perayaan dunia boga, tetapi juga wadah strategis untuk memperkuat kolaborasi, inovasi, dan memberdayakan UMKM kuliner. 

Dia mengajak para chef untuk berperan sebagai brand ambassador produk UMKM dan menjadikan dapur mereka sebagai panggung cita rasa lokal yang berkelas dunia.