KDM dan Adit Barli, Dua Sosok Pendidik Anak dengan Metode Berbeda

KDM dan Adit Barli, Dua Sosok Pendidik Anak dengan Metode Berbeda

Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi alias KDM-Makansedap.id-Tinta Hijau

BACA JUGA:Grup K-Pop Gabung Friends of The NBA, Program Selebritas dan Influencer NBA di Asia

Lewat aktivitas menggambar, Adit Barli belajar mengenal emosi anak, konsentrasi, serta pola pikir mereka. Dia tidak menilai hasilnya dengan angka. Dia tidak mengatur mereka dengan keras. Dia mendampingi, membiarkan anak-anak menemukan struktur mereka sendiri, melalui garis, warna, dan cerita di atas kertas.

Menurut Adit Barli, anak-anak tidak selalu butuh instruksi keras. Kadang, mereka hanya perlu ruang untuk bicara. Bahkan, gambar sebagai bentuk ekspresi visual, adalah salah satu cara anak-anak berbicara tanpa takut salah.

Meski terlihat lembut, pendekatannya juga memiliki bentuk karakter. Di kelas-kelas menggambarnya, Adit Barli mengajarkan tanggung jawab, keberanian mengungkapkan isi hati, serta disiplin dalam proses. Tanpa bentakan, tanpa hukuman.

Mari bandingkan keduanya. KDM, sebagai pemimpin daerah, memang menggunakan pendekatan struktural. Dia mempunyai kapasitas untuk mengintervensi secara sistemik. Adit Barli, sebagai pendidik komunitas, bergerak dari bawah membangun ruang kecil, namun penuh makna. 

BACA JUGA:Giliran Andien Ramaikan BNI Java Jazz on The Move di Sarinah

“Saya paham, tidak semua anak bisa ditangani dengan cara yang sama. KDM mengambil langkah top down, dan itu wajar dalam kapasitasnya sebagai pemimpin. Tapi saya lebih memilih pendekatan dari bawah alias bottom up. Sebab, saya tumbuh bersama anak-anak itu dari awal,” kata Adit Barli.

Dua pendekatan ini mungkin terlihat kontras. Tapi keduanya menjawab keresahan yang sama, yakni anak-anak hari ini butuh perhatian lebih. Dalam konteks sosial yang semakin kompleks, ketika anak terpapar media tanpa kontrol, lingkungan yang keras, dan kurangnya pendampingan emosional, pendidikan tidak bisa hanya datang dari sekolah. Dia harus datang dari banyak arah, dari rumah, komunitas, bahkan pemerintah.

Alih-alih mempertentangkan gaya mendidik, Adit Barli mengajak publik untuk melihat kemungkinan kolaborasi. “Yang keras bisa belajar lebih halus, yang lembut bisa belajar lebih tegas,” katanya. 


Adit Barli, sosok pendidik seni menggambar asal Bandung yang juga pendiri Yayasan Bogalakon. -Makansedap.id-Adit Barli

“Selama tujuannya membangun anak, semua metode bisa bertemu di tengah. Yang paling penting bukan siapa yang lebih benar, tapi siapa yang benar-benar hadir, bukan hanya mengkritik,” jelas Adit Barli. (R Jossy Belgradoputra, Pengamat Hukum dan Kebudayaan)