Tingkatkan Ekosistem Ekraf, Kemenekraf Bahas Potensi Kolaborasi dengan Kementerian UMKM

 Tingkatkan Ekosistem Ekraf, Kemenekraf Bahas Potensi Kolaborasi dengan Kementerian UMKM

Menekraf bersama Menteri UMKM, Maman Abdurrahman beserta jajaran Kementerian UMKM membahas beberapa langkah strategis dalam beberapa program antara Kementerian Ekonomi Kreatif dan Kementerian UMKM untuk meningkatkan dan menguatkan sektor ekomoni kreatif y-Makansedap.id-Dok. Biro Komunikasi Kemenekraf/Bekraf

JAKARTA, Makansedap.id - Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) menjajaki kolaborasi dengan Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Kementerian UMKM) untuk memperkuat ekosistem industri kreatif nasional. 

Menteri Ekonomi Kreatif (Menteri Ekraf) Teuku Riefky Harsya menilai kerja sama lintas kementerian penting untuk mewujudkan hal tersebut.

Pertemuan berlangsung di Kementerian UMKM, Selasa, 6 Mei 2025. Menteri UMKM Maman Abdurrahman menyambut langsung Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya dan jajaran.

Pada awal paparannya, Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya langsung menyampaikan betapa potensialnya sektor ekonomi kreatif yang tentunya beririsan dengan UMKM dalam hal penyerapan tenaga kerja.

BACA JUGA:Warung Kongkow, Rekomendasi Tempat Nongkrong Anak Ciledug

“Selama 11 tahun terakhir, nilai tambah sektor ekonomi kreatif tumbuh 90%, nilai ekspor naik 67%, dan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) meningkat 119%. Sektor ini juga menyerap 1 sampai 2,5 juta tenaga kerja baru per tahun, dengan mayoritas berusia di bawah 40 tahun,” ujar Teuku Riefky Harsya dalam laman resmi Kemenekraf yang dibaca Makansedap.id, Rabu, 7 Mei 2025.

Teuku Riefky Harsya juga menegaskan, komitmen Kemenekraf sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional yang dimulai dari daerah. 

Teuku Riefky Harsya menilai pendekatan hexahelix kini menjadi strategi utama dalam menjawab tantangan terbesar sektor ekonomi kreatif yaitu akses pendanaan.

Sedangkan berkaitan dengan kerja sama lintas kementerian dalam hal ini Kementerian UMKM, Teuku Riefky menyebut integrasi data UMKM, sinergi program inkubasi dan wirausaha kreatif menjadi hal yang penting.

BACA JUGA:Industri Jasa Boga Berdampak Signifikan terhadap Penguatan UMKM, Simak Penjelasan Maman 

Di sisi lain, kata Teuku Riefky Harsya, penguatan ekosistem startup berbasis digital serta pelatihan dan pendampingan berkelanjutan juga perlu didorong lebih matang.

"Kolaborasi yang bisa kita lakukan yaitu pemutakhiran data produsen ekraf UMKM yang memiliki sertifikat KI (Kekayaan Intelektual). Kemudian, dalam hal kebijakan saat ini kami juga sedang menyusun Rencana Induk Ekonomi Kreatif (Rindekraf) untuk 2026 ke 2045. Nah terkait dengan ini kami juga mohon masukan dari Kementerian UMKM, selanjutnya, terkait dengan talenta ekraf terkait dengan peningkatan kapasitas para produsen UMKM yang memiliki sertifikat KI. Jika memungkinkan untuk dibuat nota kesepahaman bersama," kata Teuku Riefky Harsya.

Menanggapi Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya, Menteri UMKM Maman Abdurrahman mengatakan saat ini Kementerian UMKM tengah mempercepat proses sertifikasi Hak Kekayaan Intelektual (HKI) untuk UMKM melalui kerja sama dengan Kementerian Hukum sebagai dasar penguatan akses pembiayaan. 

Maman Abdurrahman juga menyampaikan data terkini dari Sensus Ekonomi 2022–2024 dan Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) 2022 yang mencatat sekitar 30,1 juta unit usaha UMKM di Indonesia, dengan 99,71% di antaranya merupakan usaha mikro.