Hindari Gangguan Saraf, Jalani Lima Pola Hidup Sehat Ini

Hindari Gangguan Saraf, Jalani Lima Pola Hidup Sehat Ini

perubahan lima pola hidup sehat di usia muda dapat mencegah gangguan saraf pada saat usia lanjut.-Makansedap.id-John Hopkins Medicine

JAKARTA, Makansedap.id - Dokter spesialis saraf RSPAD Gatot Subroto, Letkol CKM, dr Andrie Gunawan Sp.N F-NR mengatakan, menerapkan perubahan lima pola hidup sehat di usia muda dapat mencegah gangguan saraf pada saat usia lanjut.

“Kalau kita mau hidup sehat, ya berpola hidup sehat. Pola hidup sehat apa saja? Mulai dari pola makan, pola minum, pola tidur, pola pikir, pola gerak meliputi termasuk olah raga. Ini lima pola hidup sehat yang seimbang," kata dr Andrie Gunawan seperti dilansir Antaranews.com yang dibaca Makansedap.id, Senin, 7 April 2025.

Dia mengatakan, jangan hanya keinginan mau sehat tapi pola hidup dari lima pola, makan, minum, tidur, pikir, gerak saja belum bisa dikontrol.

Saat ini sudah ada pergeseran pola penyakit dari yang hanya ada pada usia tua kini sudah banyak ditemukan di usia muda termasuk stroke dan demensia yang merupakan penyakit degeneratif.

BACA JUGA:Cermati Gejala Kelainan Genetik Alkaptonuria

Pada usia muda di dekade ketiga atau usia 30-an, kata dr Andrie Gunawan, sudah ditemukan gangguan-gangguan dari memori yang menjadi cikal bakal penyakit demensia dan alzheimer, sehingga faktor usia sudah bukan lagi acuan suatu penyakit.

Jika sel dalam otak banyak mengalami kerusakan akibat pola hidup yang tidak sehat, risiko terjadinya gangguan saraf akan lebih cepat terjadi di usia muda. 

Hal yang paling sederhana yang bisa diketahui adalah sering lupa ketika hendak melakukan suatu kegiatan atau tidak bisa mengingat kejadian baru atau lama.

“Akhirnya kalau degeneratif ini banyak yang mengalami kerusakan mulai menimbulkan suatu gejala, kumpulan gejala itulah yang akhirnya menjadi suatu demensia, artinya dalam quality of life dia sudah membutuhkan caregiver," kata dr Andrie Gunawan.

BACA JUGA:Tips Mengatur Kembali Pola Tidur untuk Bangkitkan Ritme Kerja

"Sementara ada hal yang sebelum demensia vaskuler, dia baru berupa gangguan-gangguan ingatan ringan yang paling banyak kita temui melakukan suatu kegiatan. Kok saya, apa yang tadi saya mau kerjakan?' Hal simple, usia muda itu sudah banyak seperti itu,” tambah dr Andrie Gunawan.

Dia mengajak untuk mawas diri dan memperbaiki pola hidup sejak muda agar saat memasuki usia lanjut tidak mengalami demensia yang parah dan memengaruhi kualitas hidup di masa produktif.

Dia juga menyarankan jika mengalami tanda-tanda sulit mengingat, gangguan perilaku dan kognitif sebaiknya segera melakukan terapi untuk memperbaiki sel pada otak.