Menyapa Rindu Gondangdia untuk Secangkir Kopi, dan Sepotong Roti

Warung kopi giling milik Koh Yi Lun mampu menghadirkan aroma kopi yang baru digiling, kuat, hangat dan pekat.-Makansedap.id-Mat Bento
BACA JUGA: Kapal Kru Topi Jerami Hadir dalam Bentuk Lego One Piece, Ini Penjelasannya
Selain kedua toko makanan dan minuman bersejarah itu. di kawasan Gondangdia juga terdapat dua gedung yang benar-benar bersejarah.
Gedung Bersejarah
Pertama, kata Mat Bento, adalah Masjid Cut Mutiah. Bangunan masjid ini dulunya adalah kantor biro arsitek sekaligus pengembang NV alias Naamloze vennootschap, atau Perseroan Terbatas Bouwploeg.
“Sosok Pieter Adriaan Jacobus Moojen (1879 - 1955) yang membangun wilayah Gondangdia di Menteng. Kata Bouwploeg itulah yang kemudian disebut Boplo oleh orang Betawi,” jelas Mat Bento.
Bangunan kedua, kata Mat Bento, adalah restoran Tugu Kunstkring Paleis yang terletak di Jalan Teuku Umar 1, Menteng, Jakarta Pusat. Restoran tersebut dulunya dibangun sekitar tahun 1913. Bangunan itu dirancang oleh arsitek Pieter Adriaan Jacobus Moojen atau PAJ Moojen yang juga merancang kawasan Menteng.
“Pada awalnya, bangunan ini bernama Bataviasche Kunstkring atau tempat perkumpulan balai ikatan seni. Sesuai namanya, gedung tersebut awalnya merupakan galeri seni yang kerap menampilkan karya-karya dari pelukis terkenal, seperti Vincent van Gogh, Paul Gauguin, hingga Pablo Picasso,” tutur Mat Bento.
BACA JUGA: Nilai Investasi US$ 8 Miliar, Las Vegas Sands Bangun Destinasi Hiburan Ultramewah
Gedung dengan gaya arsitektur Nieuwe Kunst ini menjadi galeri seni hingga 1942 sebelum akhirnya beralihfungsi menjadi Majelis Islam A'la Indonesia.
Setelah kemerdekaan pada 1945, gedung itu beralihfungsi menjadi kantor Imigrasi Jakarta Pusat hingga 1997.
Pada 1997, gedung tersebut dijual kepada pihak swasta namun dibiarkan terbengkalai. Bahkan, sempat dijarah oleh pencuri. Semua daun jendela dan pintu dicuri, rangka jendela dan tangga dicopot lalu dibawa ke pasar gelap.
“Baru pada 2003, atas perintah gubernur saat itu, Sutiyoso, pemerintah membeli kembali bangunan itu. Fasad bangunan dipugar secara bertahap. Banyak elemen struktural dan dekoratif bangunan diganti secara acak, sementara bagian yang dijarah tetap hilang,” jelas Mat Bento.
Roti Lauw berdiri dengan kesederhanaannya yang memikat hati. Terletak persis di sebelah kiri Stasiun Gondangdia, di depan Pasar Boplo. -Makansedap.id-Mat Bento
BACA JUGA:Cerita Sukses Mie Asok, Modal Warisan Resep Ibu hingga ke Meja Pelanggan
Setelah cukup lama kosong, bangunan tersebut sempat menjadi Buddha Bar yang menjadi kontroversi pada 2007 silam.