Kenapa Makanan Khas Jawa Tengah dan Jogja Rasanya Manis? Ini Jawabannya

Kenapa Makanan Khas Jawa Tengah dan Jogja Rasanya Manis? Ini Jawabannya

Getuk goreng salah makanan khas Jawa Tengah dengan cita rasa manis.-Makansedap.id-Cookpad.com

JAKARTA, Makansedap.id - Makanan khas Jawa, terutama dari daerah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, dikenal luas karena cita rasanya yang cenderung manis. 

Tidak hanya pada lauk-pauk, bahkan sambal dan sayur tumis dari Jawa Tengah dan Yogyakarta ini sering memiliki rasa manis yang khas.

Lalu, apa yang membuat masakan Jawa Tengah memiliki ciri khas seperti itu? Jawabannya berkaitan erat dengan sejarah, budaya, dan kondisi alam di Pulau Jawa.

Menurut Prof Bani Sudardi, Guru Besar Ilmu Budaya dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, masyarakat Jawa terbagi menjadi tiga golongan besar, yaitu masyarakat Jawa keraton (Solo dan Yogyakarta), masyarakat Banyumasan, dan masyarakat Brangwetan (Jawa Timur). 

BACA JUGA:Seru, Kuliner Dibagikan Gratis di Acara Lebaran Betawi 2025

Dari ketiga kelompok ini, masyarakat yang dekat dengan lingkungan keraton yang dikenal paling menyukai rasa manis. Hal ini disebabkan oleh filosofi dalam budaya keraton yang menganggap rasa manis sebagai simbol kenikmatan, keharmonisan, dan kebahagiaan. 

Tak heran jika dalam berbagai acara adat dan tradisi masyarakat Jawa, makanan manis selalu menjadi sajian utama yang menyimbolkan keberkahan dan kerukunan.

Pengaruh Alam dan Gula Kelapa

Kemudian, kondisi alam di Pulau Jawa, khususnya wilayah pesisir, sangat mendukung pertumbuhan pohon kelapa. Masyarakat pun memanfaatkan pohon ini dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan mengolah nira kelapa menjadi gula merah atau gula Jawa.

Ketersediaan bahan manis inilah yang mendorong masyarakat untuk membiasakan diri memasukkan gula ke dalam berbagai masakan dan minuman, termasuk dalam sayur, lauk, hingga jajanan tradisional.

BACA JUGA:Menikmati Beef Vol Anu Vent di Royal Dinner Mangkunegaran Solo

Penggunaan gula kelapa dalam jumlah banyak membuat rasa manis menjadi bagian tak terpisahkan dari kuliner Jawa. Bahkan, warna cokelat keemasan pada banyak masakan tradisional khas Solo dan Jogja pun berasal dari pemakaian gula ini.

Jejak Sejarah

Sementara itu, pengaruh sejarah kolonial juga berperan besar dalam memperkuat dominasi rasa manis pada masakan Jawa. Berdasarkan buku Antropologi Kuliner Nusantara, pada masa penjajahan Belanda sekitar tahun 1830, sistem tanam paksa diterapkan di Pulau Jawa.