Risiko Efisien Anggaran, Kemenpar dan PHRI Pusing Atur Strategi

Kementerian Pariwisata mengajak Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia untuk melakukan pemetaan dan membuat strategi untuk menghadapi dampak dari efisiensi anggaran-Makansedap.id-Universitas Airlangga
JAKARTA, Makansedap.id - Kementerian Pariwisata alias Kemenpar mengajak Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) untuk melakukan pemetaan dan membuat strategi untuk menghadapi dampak dari efisiensi anggaran yang diberlakukan pada kementerian/lembaga (K/L).
"Kami sedang melakukan diskusi dengan teman-teman di PHRI. Kami ingin melihat sebenarnya seberapa besar tadi yang efisiensi pemerintah secara angka," kata Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenpar, Rizki Handayani Mustafa dalam konferensi pers UN Tourism 37th CAP-CSA di Jakarta, Rabu, 16 April 2025.
Rizki Handayani Mustafa membenarkan, efisiensi anggaran berdampak pada perputaran aktivitas industri pariwisata yang salah satunya dapat dilihat dari menurunnya okupansi hotel selama periode libur Lebaran.
Di sisi lain, kebijakan efisiensi anggaran juga menyebabkan tutupnya dua hotel yang berada di Bogor, Jawa Barat, sehingga sekitar 150 orang terkena pemutusan hubungan kerja alias PHK.
BACA JUGA:Kolaborasi Yummy Choice Indomaret dan Chef Devina Hermawan Hadirkan The Chef Secret Recipe
Hal itu mendasari niat Kemenpar dan PHRI untuk memetakan kategori mana yang paling terdampak dari adanya kebijakan tersebut. Misalnya, kategori untuk hotel leisure (bersantai) atau hotel yang menjalankan aktivitas Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE).
"Kemudian, saya akan bertanya lagi berapa persen MICE terdampak, berapa leisure yang terdampak, hotel-hotel harus bisa mengidentifikasi itu per jenis kategori. Kemudian juga jumlah kedatangan wisatawan mancanegara, wisatawan nusantara, itu tolong digambarkan berapa, sehingga kita dapat data yang jelas," papar Rizki Handayani Mustafa seperti dilansir Antaranews.com yang dibaca Makansedap.id, Kamis, 17 April 2025.
Data itu akan membantu seluruh pihak yang terlibat bisa melihat dampaknya secara keseluruhan dengan jelas, mengingat tidak semua daerah terdampak oleh kebijakan tersebut.
Oleh karena itu, dibutuhkan strategi dan inovasi dari para pengelola hotel untuk menciptakan target pasar baru. Misalnya, mempelajari aktivitas yang menarik dari komunitas seperti kelompok penggemar otomotif ataupun komunitas minum teh yang biasa dihadiri oleh kalangan wanita.