Begini Penyebab Kualitas Gizi Daging Sapi Lokal dan Impor Bisa Berbeda

Rabu 15-10-2025,17:55 WIB
Reporter : Rio Winto
Editor : Rio Winto

JAKARTA, Makansedap.id - Ahli Gizi Olahraga lulusan Universitas Oklahoma. Emilia Achmadi mengatakan kualitas dari daging sapi lokal dengan daging sapi impor dapat berbeda karena dipengaruhi berbagai faktor.

"Kalau dari sisi protein itu tidak terlalu banyak berbeda, tapi dari jumlah lemaknya bisa saja sangat berbeda," kata Emilia seperti dilansir Antaranews.com yang dibaca Makansedap.id di Jakarta, Rabu, 15 Oktober 2025.

Emilia menjelaskan faktor pertama yang dapat memengaruhi kualitas daging terletak pada perawatan sapi. Sapi yang dirawat dengan baik akan tumbuh menjadi besar hingga beratnya bisa mencapai 500 kilogram. Ukuran itu dapat memproduksi banyak daging.

Perawatan sapi yang baik juga akan membuat kandungan protein dalam daging sapi menjadi lebih berkualitas.

BACA JUGA:Ini Rekomendasi Sayuran Beku yang Mampu Turunkan Hipertensi

Perbedaan berikutnya terletak dari jenis pakan yang diberikan. Sapi yang diberi makan menggunakan grass fed atau rumput segar, kandungan Omega 3 di dalamnya akan jauh lebih tinggi. Hal sebaliknya, terjadi apabila pakan yang diberikan merupakan grain fed atau berupa biji-bijian.

"Jadi, lemak esensialnya, demografinya akan sedikit berbeda, makanya sapi yang memakan rumput segar itu selalu dikatakan sebagai daging merah yang lebih sehat, hanya karena kecenderungan Omega 3 relatif lebih tinggi. Kemudian ada lemak jenuh juga, yang namanya conjugated linoleic acid (CLA)," kata Emilia.

CLA yang menjadi lemak jenuh itu disebutnya sangat bagus untuk memproduksi energi, terutama bagi orang-orang yang aktif berolahraga.

Di sisi lain, proses memasak daging juga akan memengaruhi seluruh kualitasnya. Menurut Emilia, daging yang tidak lembut dan tidak memiliki kualitas yang tinggi, akan lebih sulit untuk dikonsumsi menjadi hidangan steak.

BACA JUGA: Anemia, Tantangan Kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia

Ditemui secara terpisah, Chef Owner dari Silk Bistro, Freedie Salim menambahkan, daging sapi impor seperti Australia telah melalui proses pemeliharaan yang baik karena sejak kecil, para sapi sangat jauh dari stres agar daging tetap empuk ketika dimakan. Seluruh hewan dilepas begitu saja di padang rumput organik dekat laut.

Saat sapi telah menempuh perjalanan jauh untuk dipotong pun, biasanya pihak yang akan melakukan pemotongan akan memberikan sapi waktu istirahat sebelum akhirnya mendapatkan tindakan. Termasuk menggunakan teknologi stun untuk langsung mematikan sapi.

"Mereka secepat mungkin dibuat mati bisa dengan stun, lalu langsung tergeletak, tapi tidak langsung disayat. Sapi digantung dulu, lalu dikuliti baru diturunkan," ucap Emilia.

Sementara di Indonesia, pemotongan daging masih mengacu pada ajaran agama dan memerlukan tata laksana khusus di tempat pemotongan hewan.

BACA JUGA:MLA Indonesia Ajak Masyarakat Pahami Pentingnya Zat Besi dan Peran Daging Merah

Kategori :
https://www.makansedap.id/" title="Komunitas Kebaya Menari Tampil di Vatikan, Promosikan Kebaya lewat Tarian Nusantara"> Komunitas Kebaya Menari Tampil di Vatikan, Promosikan Kebaya lewat Tarian Nusantara

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Undefined array key "nama_kategori"

Filename: amp/detail.php

Line Number: 1272

Backtrace:

File: /home/u691632326/domains/makansedap.id/public_html/application/views/frontend/amp/detail.php
Line: 1272
Function: _error_handler

File: /home/u691632326/domains/makansedap.id/public_html/application/controllers/Amp.php
Line: 273
Function: view

File: /home/u691632326/domains/makansedap.id/public_html/index.php
Line: 317
Function: require_once

https://www.makansedap.id/" title="Komunitas Kebaya Menari Tampil di Vatikan, Promosikan Kebaya lewat Tarian Nusantara" style="color:#333">

Terkini