Menyapa Rindu Gondangdia untuk Secangkir Kopi, dan Sepotong Roti

Minggu 03-08-2025,02:16 WIB
Reporter : Rio Winto
Editor : Rio Winto

Selain kedua toko makanan dan minuman bersejarah itu. di kawasan Gondangdia juga terdapat dua gedung yang benar-benar bersejarah.

Gedung Bersejarah

Pertama, kata Mat Bento, adalah Masjid Cut Mutiah. Bangunan masjid ini dulunya adalah  kantor biro arsitek sekaligus pengembang NV alias Naamloze vennootschap, atau Perseroan Terbatas Bouwploeg. 

“Sosok Pieter Adriaan Jacobus Moojen (1879 - 1955) yang membangun wilayah Gondangdia di Menteng. Kata Bouwploeg itulah yang kemudian disebut Boplo oleh orang Betawi,” jelas Mat Bento.

Bangunan kedua, kata Mat Bento, adalah restoran Tugu Kunstkring Paleis yang terletak di Jalan Teuku Umar 1, Menteng, Jakarta Pusat. Restoran tersebut dulunya dibangun sekitar tahun 1913. Bangunan itu dirancang oleh arsitek Pieter Adriaan Jacobus Moojen atau PAJ Moojen yang juga merancang kawasan Menteng.

“Pada awalnya, bangunan ini bernama Bataviasche Kunstkring atau tempat perkumpulan balai ikatan seni. Sesuai namanya, gedung tersebut awalnya merupakan galeri seni yang kerap menampilkan karya-karya dari pelukis terkenal, seperti Vincent van Gogh, Paul Gauguin, hingga Pablo Picasso,” tutur Mat Bento.

BACA JUGA: Nilai Investasi US$ 8 Miliar, Las Vegas Sands Bangun Destinasi Hiburan Ultramewah

Gedung dengan gaya arsitektur Nieuwe Kunst ini menjadi galeri seni hingga 1942 sebelum akhirnya beralihfungsi menjadi Majelis Islam A'la Indonesia. 

Setelah kemerdekaan pada 1945, gedung itu beralihfungsi menjadi kantor Imigrasi Jakarta Pusat hingga 1997.

Pada 1997, gedung tersebut dijual kepada pihak swasta namun dibiarkan terbengkalai. Bahkan, sempat dijarah oleh pencuri. Semua daun jendela dan pintu dicuri, rangka jendela dan tangga dicopot lalu dibawa ke pasar gelap.

“Baru pada 2003, atas perintah gubernur saat itu, Sutiyoso, pemerintah membeli kembali bangunan itu. Fasad bangunan dipugar secara bertahap. Banyak elemen struktural dan dekoratif bangunan diganti secara acak, sementara bagian yang dijarah tetap hilang,” jelas Mat Bento.


Roti Lauw berdiri dengan kesederhanaannya yang memikat hati. Terletak persis di sebelah kiri Stasiun Gondangdia, di depan Pasar Boplo. -Makansedap.id-Mat Bento

BACA JUGA:Cerita Sukses Mie Asok, Modal Warisan Resep Ibu hingga ke Meja Pelanggan

Setelah cukup lama kosong, bangunan tersebut sempat menjadi Buddha Bar yang menjadi kontroversi pada 2007 silam. 

Setelah itu, bangunan ini diambil alih oleh Tugu Hotels & Restaurant Group dan mengubahnya menjadi restoran Tugu Kunstkring Paleis pada 2013. Bangunan tersebut kemudian ditetapkan sebagai cagar budaya melalui SK Gubernur Jakarta Nomor 475 Tahun 1993.

 

Kategori :